// Posted by :Unknown
// On :Saturday, 6 June 2015
Halo kenalin gue Ichy.
Hidup gue dulu enjoy enjoy aja. Tapi sekarang hidup gue berubah, sejak
kehadiran dia! Jadi gini ceritanya…
****
Di pentas seni sekolah.
“Re, itu siapa ya namanya?” Ucap gue sambil menunjuk sedikit kearah orang disebrang sana.
“Ngga tau Chy, cakep ya?”
“Iya, Re. Suka nih gue!”
“Gue juga Chy! Wahh….” ternyata Rere, temen sekelas dan sahabat gue juga suka sama orang itu. Otomatis gue ga enak dong, yaudah gue ngalah.
“Tapi Re, yang itu juga keren! Ahaha” gue melirik orang yang berbeda disebrang sana.
“Ah ga suka gue. Udah gue mah sukanya sama yang tadi aja!”
“Oh yaudah deh” ya, sebenernya gue juga masih ngefans sih sama orang yang Rere suka. Tapi yakali gitu mau berdua-duaan. Ahaha
“Chy, dia pake baju biru!” Ucap Rere saat melihat si ‘dia’ orang yg kita suka mengenakan baju berwarna biru.
“Wah iya Re!” Gue pun teriak kesenangan juga.
“Gue pake baju biru!”
“Gue juga Re!” Hahaha. Rere yang tadi mukanya udah sangat gembira, dengan seketika menjadi suram.
“Eh iya ya, kita berdua pake baju biru!” Ucap Rere dengan muka semelas-melasnya.
“Re, itu siapa ya namanya?” Ucap gue sambil menunjuk sedikit kearah orang disebrang sana.
“Ngga tau Chy, cakep ya?”
“Iya, Re. Suka nih gue!”
“Gue juga Chy! Wahh….” ternyata Rere, temen sekelas dan sahabat gue juga suka sama orang itu. Otomatis gue ga enak dong, yaudah gue ngalah.
“Tapi Re, yang itu juga keren! Ahaha” gue melirik orang yang berbeda disebrang sana.
“Ah ga suka gue. Udah gue mah sukanya sama yang tadi aja!”
“Oh yaudah deh” ya, sebenernya gue juga masih ngefans sih sama orang yang Rere suka. Tapi yakali gitu mau berdua-duaan. Ahaha
“Chy, dia pake baju biru!” Ucap Rere saat melihat si ‘dia’ orang yg kita suka mengenakan baju berwarna biru.
“Wah iya Re!” Gue pun teriak kesenangan juga.
“Gue pake baju biru!”
“Gue juga Re!” Hahaha. Rere yang tadi mukanya udah sangat gembira, dengan seketika menjadi suram.
“Eh iya ya, kita berdua pake baju biru!” Ucap Rere dengan muka semelas-melasnya.
****
Hari-hari berlalu, acara pentas seni pun sampai diacara terakhir. Gue cuma bisa melihat dia dari kejauhan. Dia yang mana nih? Dia, yang gue sama Rere suka. Saat itu gue masih belum begitu suka sama yang satunya.
“Mbak, ternyata namanya Ari!”
“Serius Chy? Tau darimana?”
“Taudong. Gue!”
Saat pentas drama dari salah satu ekskul disekolah, gue melihat Ari dengan tatapan yang wow. Dan gue pun masih biasa saja dengan ‘dia’ yang lain, padahal posisinya tepat disebelah gue pada saat itu.
****
Setelah acara pentas seni yang diadakan beberapa hari itu selesai, siswa siswi
menjalankan kegiatannya masing-masing sebagai seorang pelajar. Tentunya gue pun
kumpul bareng temen-temen gue yang lain didepan kelas.
“Sar, gue suka sama orang nih!” Gue pun mulai mengkokohkan hati gue dan membiarkan sahabat-sahabat gue tau.
“Sama siapa Chy?” Tanyanya penasaran.
“Ada deh pokoknya!”
“Yang waktu itu lo sukain sama Rere?”
“Bukan, beda lagi. Udah yg itu mah buat Rere aja! Hahaha” ohya, kebetulan Rere sudah mulai PKL. Jadi dia ngga ada di bagian ini.
“Terus yang mana?” Ntah jodoh atau bukan, orang yang dibicarakan pun lewat disebrang tempat gue dan Sarah asik bergosip.
“Pas! Itu yang disebrang, yang lagi pake jaket!”
“Oh dia…..”
“Iyaaaaaa!” Gue senyum sumringah, sesumringah-sumringahnya.
Setelah pelajaran usai, bel pulangpun berbunyi.
“Mbak Sar, Chy. Mcd yuk!” Ucap salah satu teman gue yang lain. Lala. Perlu kalian tahu, mcd itu adalah Mc Donald. Kebetulan sekolah kami deket sama beberapa mall ternama didaerah kami.
“Yuk!” Jawab gue dan Sarah serempak.
Di perjalanan ke mcd. Gue dan Sarah pun melanjutkan percakapan yang tadi sempat terputus.
“Iya Sar, gue suka sama dia! Kira-kira dia udah punya pacar belum ya?” Ucap gue sambil membayangkan orang itu.
“Gataudeh Chy!” Ucap Sarah singkat. Nggak lama kemudian, orang yang dibicarakan pun lagi-lagi lewat! Tapi kali ini dia tidak sendirian, dia membonceng seorang cewek. Seorang cewek!
“Yah Chy, jawabannya udah!” Teriak Sarah tanpa berdosa. Gue yang saat itu tahu kalau ternyata dia sudah punya pasangan hanya mencoba tersenyum. Ya, walau sebenernya ini adalah ‘fake smile’.
“Jleb Chy, Jleb!” Lala, bukannya nenangin. Malah ngecengin. Gue pun tetap diam.
“Sar, gue suka sama orang nih!” Gue pun mulai mengkokohkan hati gue dan membiarkan sahabat-sahabat gue tau.
“Sama siapa Chy?” Tanyanya penasaran.
“Ada deh pokoknya!”
“Yang waktu itu lo sukain sama Rere?”
“Bukan, beda lagi. Udah yg itu mah buat Rere aja! Hahaha” ohya, kebetulan Rere sudah mulai PKL. Jadi dia ngga ada di bagian ini.
“Terus yang mana?” Ntah jodoh atau bukan, orang yang dibicarakan pun lewat disebrang tempat gue dan Sarah asik bergosip.
“Pas! Itu yang disebrang, yang lagi pake jaket!”
“Oh dia…..”
“Iyaaaaaa!” Gue senyum sumringah, sesumringah-sumringahnya.
Setelah pelajaran usai, bel pulangpun berbunyi.
“Mbak Sar, Chy. Mcd yuk!” Ucap salah satu teman gue yang lain. Lala. Perlu kalian tahu, mcd itu adalah Mc Donald. Kebetulan sekolah kami deket sama beberapa mall ternama didaerah kami.
“Yuk!” Jawab gue dan Sarah serempak.
Di perjalanan ke mcd. Gue dan Sarah pun melanjutkan percakapan yang tadi sempat terputus.
“Iya Sar, gue suka sama dia! Kira-kira dia udah punya pacar belum ya?” Ucap gue sambil membayangkan orang itu.
“Gataudeh Chy!” Ucap Sarah singkat. Nggak lama kemudian, orang yang dibicarakan pun lagi-lagi lewat! Tapi kali ini dia tidak sendirian, dia membonceng seorang cewek. Seorang cewek!
“Yah Chy, jawabannya udah!” Teriak Sarah tanpa berdosa. Gue yang saat itu tahu kalau ternyata dia sudah punya pasangan hanya mencoba tersenyum. Ya, walau sebenernya ini adalah ‘fake smile’.
“Jleb Chy, Jleb!” Lala, bukannya nenangin. Malah ngecengin. Gue pun tetap diam.
****
Semenjak kejadian itu. Bodohnya gue, bukannya gue menjauh. Gue malah semakin penasaran. Mulai dari sini, gue sangat terlihat bodohnya.
Gue mulai mencari akun sosialnya di jejaring sosial, mulai dari twitter sampai facebooknya. Gue rela memfollow teman-teman sekelasnya, demi tahu akun sosial dia. Gue ngerasa kesulitan awalnya, karena pada saat itu gue ga tau nama aslinya. Sampai akhirnya, gue inget akun ehem ceweknya. Dan gue coba ngestalk. Kebetulan gue memang stalkers. Haha.
Dan….Ya! Gue akhirnya tau namanya. Si cewek sangat membantu kali ini. Gue mencoba membuka akun yang sebelumnya memang sudah pernah gue buka. Tetapi saat itu gue gak yakin, karena akun itu tidak memakai foto asli. Dengan tekad yang bulat, dan mencoba memberanikan diri. Gue klik ‘follow’ dan tentunya gue mention terlebih dahulu agar dapat difollowback. Next dari twitter, gue cari akun facebooknya. Gue ngalamin kesulitan kedua. Akunnya yang mana? Yang ini atau yang itu? Gue coba add dua-duanya. Dan benar, gue diconfirm dari salah satu account dia yang aktif. Gue senengnya bukan main saat itu, apalagi saat dia yang ngechat gue duluan! Ya kalian tahu lah rasanya. Semenjak itu gue pun deket dengan dia, ya walaupun sebatas tulisan atau ketikan.
****
“Sar, gue tau akun twitternya! Gue tau akun facebooknya!” Teriak gue kegirangan didepan Sarah.
“Serius Chy? Kok bisa?” Gue udah tau, pasti Sarah ga akan percaya.
“Tau dong. Gue kan stalkers!”
“Terus masa dia ngechat gue duluan, masa masa masa…..blablabla” Kesalahan gue dimulai, apa yang gue bahas bersama orang itu. Ya sebut saja, Keenan, selalu gue ceritakan ke Sarah. Sarah malah menggoda gue setiap gue berpapasan bahkan setiap 'Keenan' itu lewat didepan gue. Inilah itulah. Kenapa gue panggil dia Keenan? Ya kebetulan, saat itu lagi musim-musimnya film Perahu Kertas! tentunya gue sangat menyukai film itu. Setelah gue tahu bahwa inti difilm itu mengkisahkan tentang seorang pengkhayal, yang mendambakan seorang pelukis yang bernama Keenan. Nah, gue kan orangnya pengkhayal tuh, belum apa-apa aja udah ngekhayal gimana kalau film Perahu Kertas beneran nyata dihidup gue? Apalagi pas banget, gue lagi suka sama orang yang jago gambar. Hmm….
****
“Kak, lo suka Naruto-Hinata ya?”
“Kak, buka link ini deh!”
“Kak, lo punya whatsapp ya?”
“Kak, kak, kak…..” itu beberapa godaan yang sering Sarah lontarkan saat Keenan lewat didepan gue. Sumpah, gue malunya bukan main! Tapi kenapa ‘dia’, malah cuma senyum-senyum ga jelas? Harapankah? Hmm..
Setiap gue lewat disebelahnya pun, dia
kayak malu gitu. Gue lewat depan kelasnya, dia ngumpet. Maksudnya apa? Tapi
yang sangat gue sayangkan, godaan godaan yang sering gue denger itu bukannya bikin
gue dan dia deket, tapi malah bikin dia menjauh. Bahkan sangat menjauh. Dia
sekarang malah jadi cuek, ga ada lagi sapaan-sapaan dia walaupun hanya sebatas
ketikan. Ya, satu yang harus selalu gue inget, dia-sudah-punya-pacar. Mungkin
ya karena itu.
****
Sudah hampir seminggu gue ga sekolah, dikarenakan gue harus melakukan salah satu kewajiban gue sebagai siswi SMK. Yaitu, PKL. Gue PKL bareng Sari disalah satu perusahaan swasta.
Keenan mengirim sebuah chat singkat.
“Kak, lo pkl ya?”
“Iya. Kenapa? Kangen lo?”
“Cuma nanya aja ka”
Apasih maksudnyaa? Lo menghilang, dan lo balik lagi. Dan lo menghilang lagi.
****
Malam ini gue fokus memikirkan apa yang terjadi pada diri gue. Dulu, gue sangat enjoy dalam hidup gue. Karena gue mencintai idola gue, ya walau gue tau itu lebih tak akan terjadi. Tapi nggak begitu menyakitkan seperti yang sekarang. Gue coba mendengarkan sebuah lagu dari Elyzia Mulachela, dan mencoba memejamkan mata.
Ku pejamkan mata ini
Ku tertidur tanpa lelap
Tapi ku bermimpi kau jadi milikku
Ku tertidur tanpa lelap
Tapi ku bermimpi kau jadi milikku
Suaramu tetap bernyanyi
Walau sadar ku kian tak ada
Namun ku bahagia lagumu milikku
Walau sadar ku kian tak ada
Namun ku bahagia lagumu milikku
Indah senyumanmu takkan
bisa pudar
Makin indah di hatiku
Walau ku sadari cinta yang tak mungkin jadi
Makin indah di hatiku
Walau ku sadari cinta yang tak mungkin jadi
Apapun yang kau ciptakan
Ku akan berjuang dapatkan
Jika kau bahagia aku semakin bahagia
Ku akan berjuang dapatkan
Jika kau bahagia aku semakin bahagia
Indahnya wajahmu takkan
pernah sirna
Makin terang di hatiku
Walau ku sadari cinta yang tak mungkin jadi
Makin terang di hatiku
Walau ku sadari cinta yang tak mungkin jadi
Indah senyumanmu takkan
bisa pudar
Makin indah di hatiku
Walau ku sadari itu cinta yang tak mungkin jadi
Makin indah di hatiku
Walau ku sadari itu cinta yang tak mungkin jadi
Meski ku tak bisa memiliki
dirimu
Takkan ku berpaling pergi (berpaling pergi)
Makin aku mencintai ku lepas kau kekasih
Biar terbang tinggi
Takkan ku berpaling pergi (berpaling pergi)
Makin aku mencintai ku lepas kau kekasih
Biar terbang tinggi
Cinta yang tak mungkin
terbang tinggi
Dan sekarang gue sadar, ini
bukanlah sebuah film yang alurnya sudah bisa ditebak sang pemerannya. Tapi ini kehidupan nyata. Show must go on. Dan tentunya,
ini BUKAN PERAHU KERTAS!
-----------------------
Yap, akhirnya cerita pendek ini diposting ke blog random ini. Happy reading gaes!
cerpennya menarik sob
ReplyDeletekunbal keblog ane bang-gas.blogspot.com